Sabtu, 06 Juli 2013

Belajar Investasi

Apakah pengertian investasi?
Secara umum investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang.
Dari pengertian di atas, investasi berkaitan erat dengan istilah “Menunda Kesenangan”. Artinya jika anda sekarang memiliki sejumlah dana dan ingin membeli barang konsumtif, maka anda akan menunda membeli barang tersebut dan meng-alokasikannya untuk investasi. Nah, hasil dari investasi itulah yang nantinya akan digunakan untuk membeli barang-barang konsumtif. Dengan demikian, anda memiliki barang yang diinginkan, namun aset / dana awal anda tetap utuh, bukan?
Namun, ada hal yang perlu diperhatikan oleh kita jika ingin berinvestasi, yaitu RESIKO. Sejauh mana kita dapat menanggung resiko tersebut dan bagaimana cara meminimalkan-nya. Tentunya hal ini memerlukan pembelajaran yang tidak sebentar.
Nah, sebenarnya resiko apa saja sih yang ditakutkan oleh sebagian orang untuk melakukan investasi? -read more->Berikut adalah beberapa resiko yang umum terjadi di dunia investasi :
  1. Turunnya nilai investasi
Resiko yang paling ditakuti oleh sebagian besar orang adalah kehilangan uang-nya. Hal yang perlu diperhatikan adalah, bahwa resiko itu pasti ada. Hanya ukurannya saja yang berbeda. Ada yang resikonya kecil, sedang atau besar. Hal tersebut pasti sesuai dengan imbalan yang akan didapat. Prinsip High Risk High Return berlaku disini. Oleh karena itu kenalilah terlebih dahulu profil resiko anda. Selain itu ber-investasilah terlebih dahulu untuk mempelajari pengetahuan tentang investasi tersebut. Hal ini akan sangat membantu anda untuk meminimalkan resiko investasi. Sesekali rugi itu wajar dan tentunya itu akan membuat kita bertambah pintar, kan?
2. Sulitnya produk investasi itu dijual
Resiko kedua yang ditakuti adalah liquiditas produk investasi, yaitu seberapa mudah produk investasi tersebut untuk dijual ketika kita membutuhkan dana cair. Ada orang yang suka berinvestasi emas karena sangat mudah dijual. Ada juga yang memilih berinvestasi property karena keuntungan yang didapat lebih besar. Sebelum anda memilih produk investasi, sebaiknya anda harus mengetahui terlebih dahulu liquiditas produk investasi tersebut, sehingga suatu saat anda akan menjualnya tidak frustasi.
3. Hasil investasi yang diberikan tidak sesuai kenaikan harga barang dan jasa
Pernah mendengar istilah inflasi? Yaitu penurunan nilai mata uang karena naiknya harga barang dan jasa. Saat ini inflasi di negara kita rata-rata sebesar 7%. Tentunya, tujuan anda berinvestasi adalah mendapatkan keuntungan sehingga nilai investasi anda meningkat di masa depan. Namun, jika hasil investasi yang anda pilih masih dibawah nilai inflasi, maka bukan keuntungan yang didapat, melainkan nilai aset kita semakin turun karena tergerus oleh inflasi. Kalau hal ini terus menerus terjadi, maka lama-kelamaan anda pasti akan bangkrut. Nah, apa yang harus anda lakukan untuk mengatasi hal ini? Pengetahuan anda terhadap produk investasi sangat penting untuk memprediksi keuntungan di masa depan sehingga hasil yang didapatkan bisa lebih besar dari inflasi yang terjadi. Untuk itu, terbukalah terhadap informasi-informasi baru. Pelajari produk-produk investasi yang anda belum tahu. Cobalah masuk dan pelajari konsekuensinya. Lama kelamaan anda akan bisa mengatasi kenaikan harga barang dan jasa dengan memilih produk investasi yang berpotensi untuk memberikan hasil yang lebih tinggi daripada kenaikan harga barang dan jasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar