Apakah pengertian investasi?
Secara
umum investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh
keuntungan di masa datang.
Dari
pengertian di atas, investasi berkaitan erat dengan istilah “Menunda
Kesenangan”. Artinya jika anda sekarang memiliki sejumlah dana dan ingin
membeli barang konsumtif, maka anda akan menunda membeli barang
tersebut dan meng-alokasikannya untuk investasi. Nah, hasil dari
investasi itulah yang nantinya akan digunakan untuk membeli
barang-barang konsumtif. Dengan demikian, anda memiliki barang yang
diinginkan, namun aset / dana awal anda tetap utuh, bukan?
Namun,
ada hal yang perlu diperhatikan oleh kita jika ingin berinvestasi,
yaitu RESIKO. Sejauh mana kita dapat menanggung resiko tersebut dan
bagaimana cara meminimalkan-nya. Tentunya hal ini memerlukan
pembelajaran yang tidak sebentar.
Nah, sebenarnya resiko apa saja sih yang ditakutkan oleh sebagian orang untuk melakukan investasi?
Berikut adalah beberapa resiko yang umum terjadi di dunia investasi :

- Turunnya nilai investasi
Resiko
yang paling ditakuti oleh sebagian besar orang adalah kehilangan
uang-nya. Hal yang perlu diperhatikan adalah, bahwa resiko itu pasti
ada. Hanya ukurannya saja yang berbeda. Ada yang resikonya kecil, sedang
atau besar. Hal tersebut pasti sesuai dengan imbalan yang akan didapat.
Prinsip High Risk High Return berlaku disini. Oleh karena itu kenalilah
terlebih dahulu profil resiko anda. Selain itu ber-investasilah
terlebih dahulu untuk mempelajari pengetahuan tentang investasi
tersebut. Hal ini akan sangat membantu anda untuk meminimalkan resiko
investasi. Sesekali rugi itu wajar dan tentunya itu akan membuat kita
bertambah pintar, kan?
2. Sulitnya produk investasi itu dijual
Resiko
kedua yang ditakuti adalah liquiditas produk investasi, yaitu seberapa
mudah produk investasi tersebut untuk dijual ketika kita membutuhkan
dana cair. Ada orang yang suka berinvestasi emas karena sangat mudah
dijual. Ada juga yang memilih berinvestasi property karena keuntungan
yang didapat lebih besar. Sebelum anda memilih produk investasi,
sebaiknya anda harus mengetahui terlebih dahulu liquiditas produk
investasi tersebut, sehingga suatu saat anda akan menjualnya tidak
frustasi.
3. Hasil investasi yang diberikan tidak sesuai kenaikan harga barang dan jasa
Pernah
mendengar istilah inflasi? Yaitu penurunan nilai mata uang karena
naiknya harga barang dan jasa. Saat ini inflasi di negara kita rata-rata
sebesar 7%. Tentunya, tujuan anda berinvestasi adalah mendapatkan
keuntungan sehingga nilai investasi anda meningkat di masa depan. Namun,
jika hasil investasi yang anda pilih masih dibawah nilai inflasi, maka
bukan keuntungan yang didapat, melainkan nilai aset kita semakin turun
karena tergerus oleh inflasi. Kalau hal ini terus menerus terjadi, maka
lama-kelamaan anda pasti akan bangkrut. Nah, apa yang harus anda lakukan
untuk mengatasi hal ini? Pengetahuan anda terhadap produk investasi
sangat penting untuk memprediksi keuntungan di masa depan sehingga hasil
yang didapatkan bisa lebih besar dari inflasi yang terjadi. Untuk itu,
terbukalah terhadap informasi-informasi baru. Pelajari produk-produk
investasi yang anda belum tahu. Cobalah masuk dan pelajari
konsekuensinya. Lama kelamaan anda akan bisa mengatasi kenaikan harga
barang dan jasa dengan memilih produk investasi yang berpotensi untuk
memberikan hasil yang lebih tinggi daripada kenaikan harga barang dan
jasa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar